Senin, 18 Februari 2019

Taman Putro Phang & Taman Sari Gunongan

Taman Putroe Phang (Taman Putri Pahang) adalah taman Kerajaan Aceh Darussalam yang didirikan oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636) untuk permaisurinya Putroe Phang yang berasal dari Kerajaan Pahang. Taman ini dibangun karena sultan sangat mencintai Putri Pahang dan agar sang permaisuri tidak kesepian bila di tinggal sultan menjalankan pemerintahan.

Pembangunan taman dikisahkan merupakan permintaan dari Putroe Phang, putri raja yang dibawa ke Aceh oleh Sultan Iskandar Muda setelah kerajaan Pahang ditaklukan.

Di dalam taman ini terdapat Pinto Khop yaitu gerbang kecil berbentuk kubah yang merupakan pintu yang menghubungkan taman dengan istana. Pinto Khop ini merupakan tempat beristirahat Putri Phang, setelah lelah berenang, letaknya tidak jauh dari Gunongan, di sanalah dayang-dayang membasuh rambut sang permaisuri. Di sana juga terdapat kolam untuk sang permaisuri keramas dan mandi bunga.



Taman Sari Gunongan adalah salah satu tempat peninggalan budaya yang bernilai sejarah dan masih dapat kita saksikan dalam keadaan utuh yang berada di kota Banda Aceh. Taman Sari ini terletak di pusat Kota Banda Aceh, tepatnya di depan kantor walikota Banda Aceh dan berada disebelah kiri masjid Baiturrahman Banda Aceh.

Taman Sari Gunongan ini adalah peninggalan dari Kerajaan Aceh. Gunongan di bangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang memerintah tahun 1607-1636. Awal mula Taman Sari ini dibangun, ketika sang Permaisuri yang berasal dari Kerajaan Pahang meminta kepada Sultan Iskandar Muda untuk dibangunkan sebuah taman sari yang sangat indah dengan Gunongan yang berfungsi untuk menghibur diri.

Taman Sari Gunongan ini adalah bagian dari suatu kompleks yang lebih luas, yaitu kompleks Taman Ghairah. Taman Ghairah ini memiliki beberapa bagian. Yang pertama adalah bagian Gunongan. Gunongan ini memiliki tinggi 9,5 meter yang dibangun dalam tiga tingkat dan berbentuk seperti bunga. Yang kedua adalah Penterana Batu. Penterana Batu ini seperti kursi yang berbentuk kelopak bunga yang sedang mekar dengan cekung di bagian tengah. Yang ketita adalah Kandang Baginda. Kandang Baginda merupakan sebuah lokasi pemakaman keluarga Sultah Kerajaan Aceh. Yang keempat adalah Medan Khairani. Medan Khairani merupakan sebuah padang luas disisi barat Taman Ghairah yang pernah dihiasi dengan pasir dan kerikil yang dikenal dengan nama sebutan kersik batu Pelinggam.

Yang kelima adalah Balai. Balai merupakan bangunan yang banyak di bangun di dalam Taman Ghairah. Dan yang keenam adalah Phinto Khop. Phintu Khop ini merupakan pintu penghubung antara istana dengan Taman Ghairah.



EmoticonEmoticon

Artikel Pilihan

Kategori